Páginas

Dua Jenis Kepribadian : Ekstrovert dan Introvert




Mari kita bahas mengenai kepribadian introvert dan ekstrovert. Di dunia ini, kita pasti menemui orang yang terlihat sangat ceria, suka pergi ke pesta, keluyuran. suka nongkrong beramai-ramai dan sangat suka bergaul dengan orang lain. Banyak orang menilai orang yang bersifat seperti ini adalah normal. Mereka yang memiliki sifat seperti ini termasuk jenis ekstrovert.

Di sisi lain, kita juga pasti pernah menjumpai orang yang pendiam, tertutup, suka menyendiri dan terlihat sangat menikmati kesendirannya, serta hanya mempunyai sedikit teman. Seringkali orang salah menilai dia sombong, pendiam, aneh, kuper, tidak normal, dll. Padahal belum tentu dia begitu. Orang yang bersifat seperti tadi termasuk jenis introvert.

Menurut Jung (dalam Lefrancus, 1979 : 421) terdapat dua dimensi utama kepribadian, yaitu ekstrovert dan introvert. Ekstrovert ditandai dengan mudah bergaul, terbuka, dan mudah mengadakan hubungan de ngan orang lain. Sedangkan introvert ditandai dengan sukar bergaul, tertutup, dan sukar mengadakan hubungan dengan orang lain.

Ekstrovert adalah kepribadian yang lebih dipengaruhi oleh dunia objektif, orientasinya terutama tertuju ke luar. Pikiran, perasaan, serta tindakannya lebih banyak ditentukan oleh lingkungan. Sedangkan introvert adalah kepribadian yang lebih dipengaruhi oleh dunia subjektif, orientasinya tertuju ke dalam.

Mereka yang ekstrovert dan introvert memiliki cara pemrosesan di otak yang berbeda. Hasil penelitian yang dirilis oleh jurnal Frontiers in Human Neuroscience menemukan bahwa mereka yang ekstrovert akan lebih mengasosiasikan rasa bahagia pada lingkungan mereka. Peneliti menyimpulkan bahwa mereka yang ekstrovert menyukai pujian dan lebih berfokus pada wajah. Di sisi lain, mereka yang introvert sulit menerima terlalu banyak rangsangan dan lebih memperhatikan detail.

Jika ekstrovert suka membicarakan apapun yang ada di pikiran mereka, maka introvert lebih menyukai berpikir terlebih dahulu sebelum mereka berbicara. Mereka adalah pendengar yang baik, mendengarkan lawan bicaranya baik-baik sebelum berbicara kembali.

Kebudayaan kita yang mengatakan bahwa ekstrovert lebih baik daripada introvert adalah kebudayaan yang salah. Introvert dan ekstrovert adalah kedua hal yang diperlukan dunia ini. Kedua kepribadian ini adalah kepribadian yang saling terikat satu sama lainnya dan mereka saling bahu-membahu.

Jadi, sebenarnya introvert ataupun ekstrovert kamu, percayalah, semua orang mempunyai kelebihan masing-masing! Orang ekstrovert memang boros, berisik (cerewet), dan suka pamer kehidupannya, namun mereka bisa menjadi penghidup suasana dan membuat orang lain bahagia akan celotehannya. Begitu juga introvert, mereka mungkin terkesan pendiam, jutek dan lebih suka menyendiri. Namun ingatlah, biasanya dalam diam itu mereka berpikir akan banyak hal yang bahkan tak terpikirkan oleh jenis orang ekstrovert yang cenderung ingin bersenang-senang. Dan jangan sungkan mendekati para introvert, karna biasanya setelah kamu dekat dengan mereka, kamu akan tahu kepribadian mereka yang sebenarnya bisa saja seru, menyenangkan, pintar, humoris, dll. Kita tidak bisa mengatakan seseorang introvert atau ekstrovert dengan mudah sebelum mengenalnya lebih dalam. Dan ingat! Baik ekstrovert maupun introvert, TIDAK ADA YANG TIDAK NORMAL.

Karena menurut aku, ke-normal-an itu relatif ya. Kejam rasanya kalau menilai seseorang itu normal/tidak berdasarkan sifat yang sudah ia miliki sejak lahir. Itu kan anugrah Tuhan, siapa yang bisa memilih ? Orang-orang seenaknya saja menilai bahwa introvert itu aneh, pendiam, tidak normal. Sementara ekstrovert itu normal, namun cerewet. Tidak adil!

Pokoknya, jangan asal menilai sebelum kamu mengenal kepribadian seseorang yang sesungguhnya.
So, menurutmu kamu termasuk ekstrovert/introvert? Dua-duanya okey ko, ga ada yang aneh atau tidak normal. Karna pada akhirnya, semua orang dengan beragam kepribadiandi dunia ini saling melengkapi ;)



@firaPN (dengan bantuan berbagai sumber)


0 komentar:

Posting Komentar