Páginas

Kun Anta :)

Menjadi apa yg orang harapkan itu lelah sekali.
Kau tak punya waktu tuk menikmati
Indahnya jadi diri sendiri.

Adakah yang mustahil di dunia?
Ya; memenuhi ekspektasi manusia.
Karena berjuta manusia,
Berjuta ekspektasi pula.

Persoalan manusia memang rumit.
Berharap pada manusia? Pahit.
Berusaha menjadi apa yg semua orang inginkan? Sakit.

Sudahlah. Kau tak perlu mengeluh.
Dirimu tak seburuk itu.

Sudahlah.
Tak perlu ingin disanjung sesama.
Toh, dia yg kau anggap sempurna,
Pasti memiliki kekurangan juga.

Sudahlah.

Sana, bercerminlah.

Dan jangan lupa tuk ucapkan, "alhamdulillah".


-sebuah pengingat dan motivasi bagi diri sendiri. (fpn/2815)

Bacaan Ringan : ~Padi & Rumput~

Bismillah..
Apa kabar (imannya), Sahabat?
Mari berbagi hikmah.. :)

Seorang ustadz pernah berkata, "Bila kau menanam padi, maka rumput akan ikut tumbuh juga. Namun bila kau menanam rumput, tidak mungkin padi ikut tumbuh."

Maknanya adalah; bila kita mengejar kehidupan akhirat, maka kehidupan dunia akan mengikuti. Namun bila yg kita kejar adalah dunia semata, sulit bagi kehidupan akhirat untuk turut serta.

Bila kita kejar akhirat, in syaa Allah, kita akan dapat dua. Akhirat dapat. Bonusnya? Dunia.

Bila kita hanya kejar dunia. Akhirat gak jadi bonus, Sobat! Pun, urusan dunia yg kita kejar itu belum tentu barokah.

Maka, yuk, kita fastabiqul khairat!
Ketika dunia membuatmu lemah. Ingatlah bahwa tujuan utama kita adalah ridho Allah, dan kehidupan akhirat yang baik.

Hanya Allah, yang dapat menguatkan kita. :')

Semoga bermanfaat. Dan mari kita amalkan. ^_^

MAAF!

"Maaf."
Entah pada siapa kata itu kutujukan.
Masih belum mampu kumenentukan.

"Maaf."
Apalah arti sebuah maaf?
Bila salahmu pun kau tak tahu.
Pun untuk siapa maaf itu.

"Maaf."
Pernahkah kau begitu?
Dimana kau rasa terbelenggu.
Oleh resah tak menentu.

"Maaf."
Pada Siapa kau meminta maaf?

Bila ternyata yang kau dzalimi,
Adalah dirimu sendiri.



 رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

"Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi."
(Quran Surah Al Araf:23)

#selfreminder

"Dunia Telah Melalaikanku, Lagi." #selfreminder

Bismillahirrahmanirrahim..
'Dunia telah melalaikanku, lagi.'


Aku shalat.
Namun shalat itu hanya gerakan singkat,
tanpa makna.
Aku shalat.
Namun shalatku kilat,
Karena urusan lain menanti di luar sana.

Aku berdoa.
Namun doa itu hambar.
Hanya serangkaian kata yang rutin kuucap.
Aku berdoa.
Namun tak ada kedekatan yang kurasa
Dengan Sang Maha Pendengar.

Ah..
Aku buru-buru.
Tugas sekolah menunggu.
Esok ujian, aku harus membuka buku.
Lusa acara organisasiku.
Aku harus memikirkan ini dan itu.

Akhirnya, shalatku tak tepat waktu.
Amalan sunnah pun gugur satu persatu.

Semua itu buatku bertanya, adakah yang salah pada diri?
Mengapa ibadahku jadi seperti ini?

Hanya saja, satu yang kusadari;
Dunia telah melalaikanku, lagi.

Niatku telah melenceng.
Tak lagi kudapat hati yang bersih serta bening.
Yang ada, kepalaku jadi pening.
Memikirkan urusan duniawi yang nampak "penting".

Ya, tentu. Kita tak bisa mengabaikan kehidupan dunia begitu saja.
Namun itu menjadi salah,
Ketika dunia mengalihkan fokus kita.
Ketika tujuan kita,
Adalah ridho manusia..


Allah berfirman dalam Quran Surah Al Ankabut ayah 64;
"Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui."


*


Ya Allah,
Jadikanlah dunia ini di tanganku..
Dan bukan di hatiku.


Ketika-Mengapa-Bagaimana #reminder

Bismillahirrahmanirrahim..
Ketika-Mengapa-Bagaimana

Ketika layar handphone adalah yang pertama kau lihat saat membuka mata..
Ketika game menjadi pilihanmu tuk habiskan waktu..
Ketika kau merasa hidupmu hanya begitu,
Kau masih bertanya mengapa?

Ketika musik dan lagu kau jadikan sahabat telingamu..
Ketika yang kau lantunkan adalah lirik mellow nan sendu..
Ketika datanglah galau itu,
Kau masih bertanya mengapa?

Ketika rumus matematika kau hafalkan..
Ketika teori fisika fasih kau ucapkan..
Ketika semua prestasimu seakan tak bermakna,
Kau masih bertanya mengapa?

Ketika bacaan fiksi sanggup kau tamatkan..
Ketika komik dan film menjadi penghibur lara..
Ketika hati rasa sepi, resah, gelisah..
Kau masih bertanya mengapa?

Lalu..
Ketika ditanya,
Bagaimana tilawahnya?
Sudah sampai mana hafalannya?
Kau hanya tergagap.
Jawabmu, "Quran itu bahkan jarang kubuka."
Mengapa?
"Aku terlalu sibuk, kawan.
Pekerjaan rumah, tugas sekolah, organisasi dan amanah,
Bagaimana mungkin aku sempat?"

Kawan, baiknya kita sadari..
Bahwa semakin padat urusan dunia yang dijalani,
Harusnya,
semakin erat pula hubungan kita dengan Illahi.

Karena..
Ketika kalamallah adalah yang pertama kali kau lihat kala bangun pagi.
Ketika lisanmu basah oleh ayat suci.
Ketika hafalan quranmu terus bertambah tiap hari.

Barulah kau mengerti,
Al quran, memang obat hati.

*

Setelah tahu semua ini..
Bila esok kutanya kabarmu,
Kuingin segalanya membaik.
Bila lusa kutanya tentang kau dan Al Quran,
Semoga jawabannya "aku dan quran sudah menjadi sahabat baik."
Bila nanti kutanya bagaimana hafalanmu?
Kuharap hafalanmu tak lagi hanya tiga surat terakhir.

*

Karena, kawan, bisa jadi..
Semua "mengapa" itu dapat terjawab oleh satu pertanyaan,
"Bagaimana hubunganmu dengan Al Quran?"

*

"Sesungguhnya orang yang di dalam dadanya tidak terdapat sebagian ayat daripada Al-Qur’an, bagaikan rumah yang tidak berpenghuni." (HR. Tirmidzi)


Wallahua'lam..

Ikhwan-Akhwat, baper?

بسم الله الرحمن الرحيم

Bacaan yang pas banget nih buat kita semua~

JANGAN BAPER😆
.
Ukhti,
Bila ada ikhwan yang bersikap baik padamu, terjemahkan itu sebagai hal yang ilmiah. Sebab sudah naluri laki-laki bersikap baik pada perempuan.
.
Bila bukumu jatuh dan dia ambilkan, itu normal. Tidak ada yang spesial. (Jangan baper)
.
Bila kamu bertemu di jalan dan dia mengucapkan salam, bukan berarti dia tertarik, dia sedang menjalankan sunnah. Bila di antara teman-temanmu hanya kamu yang disapa, jangan baper, bisa saja kebetulan dia hanya ingat namamu. Kebetulan. (Jangan baper)
.
Bila suatu saat dia membalas chatmu memakai emot, bukan berarti dia ada rasa, bisa saja sebagai pencair suasana pertemanan. Cukup itu saja. (Jangan baper)
.
Pada dasarnya rasa kecewa itu karena diciptakan sendiri, dimunculkan sendiri karena keliru dalam menanggapi sikap lawan jenis. Sudah sifat asli perempuan mudah terbawa perasaan, oleh karena itu:
Akhi,
Bila ada perempuan yang sedang bersedih, jangan kamu datang sendiri menghibur, biarkan teman perempuannya yang mendatangi. (Jangan biarkan dia baper)
.
Tak perlu menawarkan bantuan bila kau lihat dia bisa melakukan sendiri atau sahabatnya bisa membantu (Jangan biarkan dia baper)
.
Jangan mencandainya perihal hati, bercanda tentang perasaan pada lawan jenis bukanlah hal yang lucu (Jangan biarkan dia baper)
.
Jaga selalu kehormatan dengan tidak menebar pesona. Jaga kehormatan perempuan dengan tidak bersikap terlalu manis pada mereka. Bersikaplah sewajarnya. Banyak hal yang tidak disengaja bisa menimbulkan baper. Tinggal bagaimana kita pandai-pandai mengelola perasaan kita.
.
.
.
Source : @muda_berdakwah
#MudaBerdakwah

Hayo, loh.. masih mau baper? :D

[AKU, KAMU, TAHU] sebuah prosa

Bismillaah..
[AKU, KAMU, TAHU]

Inilah fenomena
antara kamu-dan-aku.
Kala bertemu,
Terpasang wajah kaku.
Dimana keramahanmu?

Inilah fenomena.
Dimana menyapa saat ada perlunya saja.
Dan berbincang pun sekadarnya.

Inilah fenomena.
Saat kita dinilai orang dengan sebutan "sombong, tidak simpatik."
Kita berdalih,
"Masa, aku yang nyapa duluan?"

Tapi, ketika sudah ada yang bertanya,
Kita malah menjawab setengah-setengah.
Yang membuat orang berpikir, "niat jawab gak, sih?"

Hmm..

***

Ini hanya sebuah prosa.
Berlatarbelakang fenomena,
Yang dianggap biasa.
Namun sesungguhnya, tak selayaknya!

Bukankah kita sesama muslim?
Bukankah kita saudara seiman?
Bukankah kita bersatu dalam aqidah, dalam kecintaan kepada-Nya?
Bukankah kita menjadikan Rasul sebagai panutan?

Maka, mulailah.
Ubah wajah yang sering kita tekuk,
menjadi pancaran sejuk.

Mari sama-sama belajar,
Untuk tak jadi manekin bisu,
kala berpapasan dengan orang yang kita tahu.

Dan, hey.
Kita bukan mesin-penjawab-otomatis.
Bersikaplah simpatik.
Saat ada yang bertanya, jangan dijawab sepatah kata saja.

Dan dijawabnya, jangan jutek, ya!
Kita lagi ngobrol sama manusia, tahu.
Bukan tembok :) !

***

Kata Rasul,

ﻻَ ﺗَﺤْﻘِﺮَﻥَّ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻭَﻟَﻮْ ﺃَﻥْ ﺗَﻠْﻘَﻰ ﺃَﺧَﺎﻙَ ﺑِﻮَﺟْﻪٍ ﻃَﻠْﻖٍ
“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun juga walau engkau bertemu saudaramu dengan wajah berseri” (HR. Muslim no. 2626).

***
Sabda Rasul pula,

“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan.” (HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Al Hafizh Ibnu Hajar menyatakan bahwa hadits ini shahih)

***

N.b. tulisan ini tidak berlaku untuk dipraktekkan pada lawan jenis.
N.n.b. Kalau dengan lawan jenis, itu namanya MODUS!


(Fpn/RTs1437)